Perjalanan Menyusuri Lombok dari Bandara ke Pelabuhan Bangsal | LOmbok Society

Kamis, 01 Mei 2025

Perjalanan Menyusuri Lombok dari Bandara ke Pelabuhan Bangsal

Transportasi dari bandara Lombok ke pelabuhan bangsal

Hari itu, langit cerah menyambut kedatangan pesawat saya di Lombok International Airport, atau yang kini dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (LOP). Dibuka secara resmi pada 1 Oktober 2011, bandara ini menggantikan Bandara Selaparang yang dulu berada di kota Mataram. Nama bandara ini diambil dari tokoh ulama besar asal Lombok, Tuan Guru Zainuddin Abdul Madjid, pendiri Nahdlatul Wathan. Bandara ini tak hanya menjadi pintu gerbang utama wisata ke Lombok, tetapi juga simbol kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Barat.

http://www.lomboksociety.web.id/2025/05/perjalanan-menyusuri-lombok-dari.html


Begitu turun dari pesawat, saya langsung merasakan suasana tropis khas pulau ini—hangat, angin lembut berhembus, dan wajah-wajah ramah para petugas bandara. Bandara ini terletak di Praya, Kabupaten Lombok Tengah, dan dilengkapi fasilitas yang cukup modern: ruang tunggu nyaman, pusat informasi pariwisata, money changer, serta transportasi darat ke berbagai penjuru pulau.


Tujuan saya hari itu adalah Pelabuhan Bangsal, titik keberangkatan utama menuju Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno—tiga pulau kecil yang menjadi primadona pariwisata Lombok.


Saya sudah memesan layanan transportasi pribadi seharga Rp300.000, termasuk penjemputan di bandara dan pengantaran langsung ke Pelabuhan Bangsal. Sopir saya, Pak Hadi, sudah menunggu di pintu kedatangan dengan senyum ramah dan papan nama bertuliskan nama saya.


"Selamat datang di Lombok, Pak. Kita langsung jalan ya, kurang lebih 2 jam perjalanannya," ujar Pak Hadi sambil membukakan pintu mobil.


Menyusuri Jantung Pulau


Perjalanan dimulai. Mobil melewati Praya, pusat administratif Lombok Tengah. Di kanan kiri jalan, rumah-rumah tradisional Sasak berdiri berdampingan dengan rumah modern. Sesekali saya melihat ibu-ibu membawa hasil tani, dan anak-anak berlarian riang di tepi sawah. Pak Hadi bercerita bahwa mayoritas masyarakat di sini hidup dari pertanian dan peternakan, meski kini pariwisata mulai merambah desa-desa.


Kami terus melaju ke arah utara, melewati Kota Mataram, ibu kota provinsi. Kota ini cukup ramai, dengan lalu lintas teratur dan banyak pertokoan. Mataram menjadi pusat pemerintahan dan pendidikan, dan terlihat lebih urban dibanding wilayah lainnya. Pak Hadi menjelaskan bahwa jika ingin membeli oleh-oleh khas Lombok seperti tenun ikat atau mutiara, Mataram adalah tempat yang tepat.


Setelah keluar dari Mataram, jalan mulai menyempit dan menanjak. Kami memasuki wilayah Pusuk Pass, jalan pegunungan yang menghubungkan Mataram dengan Lombok Utara. Di sinilah pengalaman berubah menjadi lebih magis.


Pusuk Pass dan Monyet-monyet Penunggu Hutan


Pusuk Pass adalah jalur pegunungan yang hijau dan sejuk. Di sepanjang tepi jalan, monyet-monyet liar berdiri santai, seolah menyambut setiap pengunjung yang lewat. Mereka sudah terbiasa dengan mobil dan manusia. Pak Hadi memperlambat laju mobil agar saya bisa mengambil foto. Udara terasa sejuk, segar, dan aroma tanah hutan yang basah memenuhi kabin mobil.


"Ini namanya hutan Pusuk, Pak. Banyak yang berhenti di sini untuk kasih makan monyet, tapi sekarang dihimbau untuk tidak terlalu sering, biar mereka tetap mencari makan di alam," jelas Pak Hadi sambil menunjuk papan peringatan dari pemerintah.


Dari puncak Pusuk, terlihat laut biru di kejauhan. Di bawah sana, tersembunyi desa-desa nelayan yang tenang, yang sebentar lagi akan kami lewati.


Desa Malaka dan Masyarakat Lombok Utara


Perjalanan menurun membawa kami ke wilayah Lombok Utara, melewati Desa Malaka dan beberapa kampung kecil lainnya. Di sini suasana jauh lebih tenang. Masyarakatnya masih sangat lekat dengan tradisi Sasak, rumah-rumah berarsitektur kayu dan bambu terlihat di kiri-kanan jalan. Anak-anak bermain bola di tanah lapang, sementara para ibu menjemur hasil panen atau menenun di serambi rumah.


Pak Hadi bercerita bahwa banyak dari mereka mulai menyewakan rumah untuk tamu—homestay berbasis komunitas yang sekarang menjadi tren baru di pariwisata Lombok


Tiba di Pelabuhan Bangsal


Akhirnya, kami tiba di Pelabuhan Bangsal setelah perjalanan sekitar 1 jam 45 menit. Pelabuhan ini terletak di Pemenang, Lombok Utara, dan menjadi gerbang utama ke Kepulauan Gili. Meski sederhana, pelabuhan ini cukup terorganisir.


Ada dua jenis kapal yang tersedia: kapal publik (public boat) dan kapal cepat (speedboat). Kapal publik beroperasi dari pagi hingga sore, dengan tarif yang sangat terjangkau, sementara speedboat melayani penyeberangan lebih cepat dengan harga yang lebih tinggi. Di sekitar pelabuhan, terdapat loket tiket resmi, kantin kecil, dan pusat informasi wisata.


"Hati-hati, Pak, jangan langsung percaya sama calo. Tiket resmi beli di loket ya," pesan Pak Hadi sebelum kami berpisah.


Pelabuhan Bangsal bukan hanya tempat transit. Di sekitarnya ada pantai berpasir putih, warung lokal, dan pemancing-pemancing tradisional yang tetap setia melaut meski tempat ini makin ramai wisatawan. Masyarakat sekitar sangat terbiasa dengan kehadiran turis, dan sebagian besar dari mereka kini bekerja sebagai pemandu wisata, pemilik warung, atau operator perahu.


Penutup: Transportasi Nyaman, Pengalaman Berkesan


Saya duduk sejenak di tepi pelabuhan, menunggu kapal ke Gili Trawangan, sambil merenungkan perjalanan tadi. Dari bandara yang modern ke pelabuhan yang sederhana, saya menyaksikan perubahan lanskap, budaya, dan kehidupan masyarakat Lombok secara langsung.

Dengan biaya Rp300.000, saya merasa mendapatkan lebih dari sekadar transportasi. Saya mendapatkan pengalaman menyusuri jantung pulau, cerita dari warga lokal, dan pemahaman tentang bagaimana modernitas dan tradisi berdampingan di Lombok.


Jika kamu berencana ke Gili, jangan terburu-buru naik kapal. Nikmatilah perjalanan daratnya. Karena di Lombok, keindahan bukan hanya ada di tujuan, tapi juga dalam setiap langkah perjalanannya.

eni sulistiani

Author & Editor

I am an Hotelier who worked for hotel and travel agent, now i arrange my business site to help the people find the best online ticketing and trip during their vacation in Lombok.