Rumah adat gumi sasak lombok | LOmbok Society

Rabu, 25 Februari 2015

Rumah adat gumi sasak lombok

Rumah Adat Gumi Sasak Lombok adalah sebuah ciri khas peradaban manusia lombok zaman dahulu yang tertinggal sebagai bukti sejarah perubahan peradaban zaman dahulu dengan zaman sekarang, rumah adat gumi sasak sudah terbilang langka dan sangat jarang kita temukan karena rumah adat lombok tersebut sudah dilingsirkan oleh peradaban kaum modern. 

Rumah Adat Gumi Sasak Lombok terkenal dengan nama rumah lumbung atau rumah yang terbuat dari bahan dasar kayu dan jerami dan juga potongan bambu yang dipadukan dalam tatanan dan ikatan yang kuat sehingga membentuk lumbung yang digunakan sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat menaruh persiapan makanan.

Gumi sasak Lombok adalah daerah yang berada di pulau Nusa Tenggara Barat yang bersembrangan dengan pulau dewata bali, dari sejarah kita temukan bahwa pernah terjadi perang antara kerajaan Karangasem dan kerajaan yang ada di gumi sasak dan dimenangkan oleh kerajaan karangasem sehingga pada saat ini kebudayaan dan agama masih ada pengaruh dari Bali. 

 <script src="http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.3.2/jquery.min.js" type="text/javascript"></script><strong></strong> <style type="text/css" media="screen"> <!-- #spylist { overflow:hidden; margin-top:1px; padding:0px 0px; height:215px; } #spylist ul{ width:99%; overflow:hidden; list-style-type: none; padding: 0px 0px; margin:0px 0px; } #spylist li { width:99%; padding: 0px 0px; margin:0px 0px 5px 0px; list-style-type:none; float:left; height:29px; overflow: hidden; background:#f4f4f4 url() repeat-x; border:1px solid #ccc; } #spylist li a { text-decoration:none; color:#250a99; width:99%; font-size:11px; height:7px; overflow:hidden; margin:0px 0px; padding:0px 0px 2px 0px; } .spydate{ overflow:hidden; font-size:5px; color:#4a0616; padding:2px 0px; margin:1px 0px 0px 0px; height:12px; font-family:Neucha; } .spycomment{ overflow:hidden; font-family:Arial; font-size:10px; color:#d10100; padding:0px 0px; margin:0px 0px; } --> </style> <script language='javascript'> imgr = new Array(); showRandomImg = false; boxwidth = 200; cellspacing = 6; borderColor = "#232c35"; bgTD = "#000000"; thumbwidth =0 ; thumbheight = 0; fntsize = 8; acolor = "#d10100"; aBold = true; icon = " "; text = "comments"; showPostDate = false; summaryPost = 40; summaryFontsize = 10; summaryColor = "#666"; icon2 = " "; numposts = 6; home_page = "http://www.blogfacebookemail.blogspot.com/"; limitspy=7 intervalspy=8000 </script> <div id="spylist"> <script src='https://sohibsanam.googlecode.com/svn/sohibsanam%20file' type='text/javascript'></script> </div>

Dengan adanya peperangan tersebut sampai dengan saat ini kita temukan banyak pura-pura dan masjid beserta orang Bali yang menetap di wilayah Gumi Sasak sehingga mengakibatkan terjadi percampuran kebudayaan antara keduanya.

Tetapi di gumi sasak kita temukan berbagai macam agama baik itu islam, Budha, Hindhu yang semua berpadu dalam rasa toleransi beragama sehingga hidup rukun dan berdampingan, rumah adat paling tua adalah berada di Bayan yang berada di bawah kaki gunung rinjani. akan tetapi tata cara dan gaya hidup orang gumi sasak zaman dahulu dapat kita lihat di Lombok Tengah tepatnya di Sade desa Rambitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah dan juga anda dapat menjumpai rumah adat Sasak di desa Prigi kecamatan Suwela Lombok Timur, di desa Rambitan kecamatan Pujut Lombok Tengah atau di desa Sukadana kecamatan Bayan Lombok Utara

Mereka jauh dari modernisasi dan menjaga utuh warisan leluhur ( Papuk Balok ) hal ini dapat kita lihat dari keseharian mereka, kaum lelaki masih melakukan aktivitas bertani dan perempuan melakukan aktivitas bertenun atau membuat songket ( Nyesek ), hasil padi yang didapat akan di taruh disebuah tempat yang dinamakan lumbung padi yang dibuat menjulang tinggi berupa dua tingkat, yang tingkat atas berupa wadah untuk padi untuk disimpan sebagai bahan pangan mendatang dan di tingkat bawah sebagai tempat bercengkrama dengan keluarga. 

Desa sade ini berada sejauh 25 km dari kota Mataram dan 5 km dari Lombok International Airport (LOP) dan sekarang disana sudah menjadi objek wisata budaya yang banyak dikunjungi, adapun hasil tenun dari warga sade dapat kita temukan di beberapa art shop di sekitar wilayah Pantai Kuta Lombok sebagai oleh-oleh terbaik dari pulau Gumi Sasak. 

Rumah Adat Gumi Sasak selain dijadikan sebagai tempat berteduh untuk keluarga tetapi juga dijadikan sebagai tempat melakukan ritual-ritual keagamaan sebagai manifestasi dari keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Leluhur ( Papuk Balok) ataupun penunggu rumah (Epen bale).

Rumah adat Gumi Sasak Sade dibuat dari dinding pagar (Bedek) dan tiangnya memakai Kayu sebagai penyangga, lantainya dibuat dari kotoran kuda atau sapi yang dicampur dengan abu jerami yang sudah dibakar dan untuk pakunya memakai kayu, dan untuk atapnya memakai alang-alang ataupun jerami, dalam pembuatan rumah adat Gumi Sasak Sade meraka masih mentelaah nilai-nilai sebagai berikut : 
  1. Dalam membangun rumah mereka harus mengetahui hari baik, dan harus bertanya kepada kepala adat, karena tidak semua orang tahu hari dan tanggal yang baik untuk membangun rumah.
  2. Letak dari rumah harus ditentukan demi menghindari Bala' atau Malapetaka seperti mereka tidak akan membangun rumah karena tempat tersebut bekas perapian, sampah atau sumur sehingga menghindari dari malapetaka yang mungkin akan terjadi.  
Itulah ciri khas dari desa sade yang masih menjaga warisan nenek moyang dan terus menerus memberikan kontribusi bagi pariwisata dalam menambah anggaran dan devisa negara dengan banyaknya tamu yang berkunjung untuk menikmati dan mempelajari tata cara sosial dan buaya masyarakat gumi sasak lombok yang masih primitif dan terbelakang tetapi menjadi bukti sejarah bagi kita semua.

eni sulistiani

Author & Editor

I am an Hotelier who worked for hotel and travel agent, now i arrange my business site to help the people find the best online ticketing and trip during their vacation in Lombok.